PENELITIAN PADA HOME INDUSTRI TAHU
DUSUN CORAH MULYO
KEC.TUGU KAB.TRENGGALEK
(MILIK IBU NINIK WARSINI)
DUSUN CORAH MULYO
KEC.TUGU KAB.TRENGGALEK
(MILIK IBU NINIK WARSINI)
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan Pengamatan
1.3
Identifikasi Maslah
1.4
Manfaat Pengamatan
Bab 2 Kasus
Bab 3 Kajian Teoritis
3.2 Metode
Pengamatan
Bab 4 Hasil dan
Pengamatan
4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi
4.2 Bahan
Pembuatan Tahu
4.3 Tahapan
Proses Pembuatan Tahu
4.4 Strategi
Pemasaran Tahu
4.5 Jumlah
Tenaga Kerja
4.6 Biaya
Operasional
4.7 Kendala
Usaha dan Solusinya
Bab 5 Kesimpulan dan
Saran
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis merupakan suatu bentuk
kegiatan usaha yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dalam rangka
memenuhi kebutuhan konsumen atau masyarakat akan barang/jasa serta dalam upaya
meningkatkan taraf hidupnya. Dari definisi tersebut bisnis mencakup segala
kegiatan usaha baik yang memproduksi atau menghasilkan barang/jasa.
Industri
tahu merupakan industri rakyat, yang sampai saat ini masih banyak yang
berbentuk usaha perumahan atau industri rumah tangga. Walaupun sebagai industri
rumah tangga dengan modal kecil, industri ini memberikan sumbangan perekonomian
negara dan menyediakan banyak tenaga kerja.
Yang
dimaksud Home Industri Tahu adalah rumah penghasil tahu. Jadi, setiap rumah
memproduksi tahu, Home Industri Tahu ini terletak di Desa Corah Mulyo Nglongsor
Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek dan merupakan salah satu sumber mata
pencaharian masyarakat setempat. Dalam satu desa setidaknya terdapat 45 unit
usaha tahu. Karena banyaknyaa usaha ini, Desa Corah Mulyo mampu tampil sebagai
pemasok kebutuhan masyarakat akan produk tahu untuk wilayah kabupaten
Trenggalek hingga ke Ponorogo, Dongko dan Panggul. Didesa Corah Mulyo Nglongsor
ini setiap rumah mempunyai Pabrik tahu kecil.Setiap rumah setiap harinya bisa
membuat 1 kwintal kedelai untuk diolah menjadi tahu.
Salah
satunya Pabrik tahu yang dikelola oleh Ibu Warsini. Ibu Warsini mempunyai 3
orang karyawan, dan mulai bekerja pada pukul 6 pagi. Usaha sentra industri tahu
ini telah dijalankan oleh Ibu Warsini kurang lebih sekitar 9 tahun, sehingga
telah memiliki agen-agen pendistribusian dari produk tahu yang diproduksinya.
Pabrik ini menggunakan prinsip management keluarga, diman yang mengelolanya
adalah keluarga dari pemiliknya itu sendiri dan termasuk kedalam jenis
perusahaan perseorangan karena, pemiliknya hanya satu orang saja.
1.2
Tujuan Pengamatan
1. Memberikan tambahan
wawasan kepada pembaca mengenai penggolahan tahu
2. Mengetahui proses pembuatan tahu
3. Analisis ekonomi usaha pengolahan tahu
3. Perekonomian rumah tangga pemilik usaha tahu
4. Mengetahui kendala usaha pengolahan tahu
5. Strategi pemasaran tahu
1.3 Identifikasi Masalah
1. Apa saja bahan pokok dalam pembuatan
tahu ?
2. Bagaimana cara pembuatan tahu ?
3. Bagaimana cara pemasaran tahu ?
1.4 Manfaat Pengamatan
1.
Memperoleh
pengetahuan tentang pembuatan tahu
2.
Mengetahui cara pendistribusian tahu
BAB
2
Kasus
1.
Bagaimana proses pembuatan tahu sesuai
dengan penelitiaan?
2.
Bagaimana perekonomian rumah tangga
pemilik usaha tahu?
3.
Apa kendala dalam usaha pengolahan tahu?
BAB
3
Kajian
Teoritis
Industri
adalah bagian dari proses produksi dimana bagian dari proses produksi itu tidak
mengambil bahan-bahan langsung dari alam yang kemudian mengolahnya hingga
menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat (Bintarto, 1987).
Industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau
bahan mentah melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga
barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan
mutu setinggi-tingginya (I Made Sandi, 1985:148).
3.1 Telaah Teoritis
Undang-Undang No 5 tahun 1984 tentang perindusrian memberikan pengertian
industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah , bahan baku, bahan
setengah jadi , dan/atau barang jadi menjadi barang nilai yang lebih tinggi
untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan
industri.
3.2 Metode
Pengamatan
Metode
pengamatan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan karya tulis ini
dengan cara sebagai berikut :
1. Metode observasi, yaitu proses pengumpulan data melalui kegiatan melihat,
memantau dan menganalisa secara langsung sehingga akan lebih jelas objek yang
diamati.
2. Metode tertulis wawancara / interview, yaitu cara pengumpulan data melalui
obrolan atau tanya jawab serta bertatap muka secara langsung.
BAB 4
Hasil dan Pembahasan
Tahu adalah sebuah makanan yang familiar di kalangan
masyarakat Indonesia. Selain harganya yang murah dan mudah untuk di peroleh,
tahu mengandung nilai protein yang tinggi karena bahan baku utamanya adalah kedelai.
Hampir di seluruh kalangan masyarakat Indonesia mengkonsumsi tahu.Makanan yang
layak dikonsumsi adalah makanan yang mengandung unsur 4( empat ) sehat 5 ( lima
) sempurna, dimana yang dimaksud makanan empat sehat lima sempurna adalah
makanan yang mengandung gizi lengkap seperti karbohidrat, mineral, kalsium,
serat, vitamin dan protein . Karena tahu mengandung protein, jadi tahu layak
digolongkan sebagai makanan empat sehat lima sempurna.
Sentra Industri tahu yang
terletak di Dusun Corah Mulyo Desa Nglongsor kecamatan Tugu ini telah ada sejak
dulu, dimana diwariskan turun temurun. Pengamatan yang saya lakukan salah
satunya di home industri tahu milik Ibu Warsini.
4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi :
-
Tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)
-
Modal
-
Wirausaha
-
Mesin
4.2 Bahan – Bahan Yang digunakan
Untuk Proses Produksi Tahu
- Bahan baku utama dalam pembuatan tahu adalah kedelai yang kualitasnya bagus,
baik itu kedelai lokal maupun impor.
- Mesin Pembantu untuk menghaluskan kedelai
- Mesin Uap untuk membantu proses pengukusan tahu
- Penggorengan untuk menggoreng salah satu jernis tahu yang diproduksi
4.3 Tahapan
– Tahapan Proses Pembuatan Tahu
Tahapan dalam
proses pembuatan tahu kadar air yang cukup dengan berat 6 kg mampu menghasilkan
tahu putih 1 papan penuh berukuran 1 x 1 meter. Kedelai direndam dengan air
selama kurang lebih 3 jam. Setelah 3 jam kedelai diangkat dan dibersihkan.
Kemudian kedelai tersebut dimasukan kedalam mesin penggilingan sehalus mungkin,kedelai
yang telah dihaluskan tadi direbus dan dicampur air lagi sebanyak 20 liter.
Sampai mendidih, dengan suhu yang sangat panas, karena semakin panas suhunya,
tahu yang dihasilkan semakin bagus. Setelah mendidih, kedelai yang direbus
diangkat, lalu disaring untuk mendapatkan sari kedelai dan untuk memisahkan
antara ampas tahu dan sari kedelainya. Setelah penyaringan kedelai siap untuk
diberi cuka tahu (obat untuk membuat kedelai menjari tahu) kemudian didiamkan selama
beberapa saat, barulah tahu dan air tadi akan dapat dipisahkan. Sari tahu akan
menggumpal dan berwarna putih, sedangkan airnya akan berubah menjadi warna
kuning. Sari tahu dimasukkan ke dalam cetakan. Diamkan beberapa saat. Untuk
mendapat hasil yang bagus, tahu yang enak dan gurih, perebusan sari tahu
menggunakan mesin uap, dan harus higenis. Setelah didiamkan beberapa saat tahu
siap dipotong.
Pabrik ini
juga memproduksi jenis tahu yang di goreng , prosesnya sama dengan proses
diatas hanya ditambahkan satu proses lagi yaitu dimasukan ke dalam penggorengan
dan digoreng hingga matang .
Foto-foto pembuatan tahu :
Proses Pemasakan Tahu |
Pemotongan Tahu |
4.4 Strategi Pemasaran Tahu
Pemasaran adalah salah satu
kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang
atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal
tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan,
di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran
dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya
dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja
dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud
memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa
keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pemasaran merupakan usaha
terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada
usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang
diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran
perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin
mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh
tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan
demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat
memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
Strategi Pemasaran tahu yang
dulakukan oleh Ibu Warsini diantaranya :
- Proses /strategi pemasaran tahu yang pertama yaitu mereka ( para penjual di
pasar ) menggambil sendiri tahu tahu itu ke pabrik milik Ibu Warsini lalu
menjualnya lagi dipasar sehingga langsung sampai ketangan konsumen .
- Proses/strategi pemasaran yang kedua adalah dengan cara mendistribusikan tahu
ke agen – agen yang telah memesan hasil pembuatan tahu – tahu itu , jadi dari
agen tersebut penjual dipasar bisa mendapatkan tahu tersebut melalui perantara
yaitu agen sehingga tidak langsung sampai ke tangan konsumen. Misalnya
dititipkan ke penjual sayur, penjual bakso,penjual sate tahu, dan gorengan tahu
isi.
Ada tahu
yang dijual mentah, ada juga yang digoreng. Biasanya pemasaran Ibu Warsini di
pelosok-pelosok pedesaan seperti Sawo Ponorogo, di Panggul Trenggalek, dan
daerah – daerah lain yang memungkinkan bisa laris terjual.
4.5
Jumlah Tenaga Kerja setiap perumahan yang mengelola tahu :
1. Bagian
pembuat tahu
2. Bagian
penggoreng tahu
3. Bagian
pengemas tahu
4. Bagian
pengantar tahu
5. Bagian
pemasaran (Biasanya dilakukan oleh pemilik home industri tahu itu sendiri.)
4.6 Biaya Operasional :
Dari pengamatan yang saya lakukan,
kurang lebih biaya operasional yang dikeluarkan oleh Ibu Warsini sebagai
berikut :
Biaya produksi, dan
biaya tenaga kerja. Misalnya saja biasanya dari 1 kwintal kedelai dapat menghasilkan
18 papan tahu, seharga Rp. 75.000
100 kg kedelai harga per kg Rp. 7500
jadi Rp. 750.000
Ongkos produksi :
-
Tenaga kerja sekitar Rp.85.000
-
Bahan bakar minyak Rp. 50.000
-
Biaya Lain-lain Rp. 20.000
Jumlahnya sekitar Rp. 905.000
Jadi, untuk pembuatan tahu dengan kedelai 1 kwintal
bisa menghasilkan uang sebesar Rp. 1.350.000 (18 papan tahu x 75.000) di potong
biaya oprasional Rp. 905.000, diperoleh laba bersih Rp. 445.000
4.7 Kendala Usaha dan Solusinya
Dari hasil wawancara ditemukan beberapa kendala yang dihadapi oleh sentra
industri tahu milik Ibu Warsini.
Kendala
:
- Harga kedelai dan BBM yang naik
Beberapa tahun berikut ini sempat mengalami kenaikan harga kedelai. Secara
langsung mempengaruhi biaya produksi pembuatan tahu.Yang merupakan bahan baku
pembuatan tahu. Begitupun kenaikan harga BBM juga membebani biaya produksi, dan
pemasaran.
Solusi
:
Kendala tersebut membuat pengusaha tahu mencari
alternatif untuk mengatasi tekanan biaya bahan baku. Setiap terjadi kenaikan
harga BBM dan kedelai, para pengusaha tahu mengantisipasinya dengan memperkecil
ukuran tahu namun harga jual tetap,dan mengurangi jumlah produksi untuk
mengantisipasi keadaan pasar, sehingga produsen tidak kehilangan pelanggan.
BAB 5
Kesimpulan
dan Saran
5.1 Kesimpulan
Melalui
makalah ini penulis mengetahui bagaimana cara memproses kedelai menjadi tahu,
mulai dari penggilingan hingga pemasakkan. Penulis juga mengetahui bagaimana
cara memasarkannya, sehingga penulis tau termasuk ke perusahaan apakah pabrik
tahu tersebut. Selain itu yang terpenting adalah penulis mempunyai pengalaman,
pandangan tentang arti dari bisnis tersebut, serta mengetahui bagaimana
kehidupan lapangan kerja dilingkungan sekitar.
Dari observasi ini penulis mendapat kesimpulan bahwa dari pabrik tahu milik
perseorangan ini dapat menyerap pekerja lumayan banyak sehingga dapat
memperkecil angka pengangguran dan kemiskinan. Selain itu pabrik tahu tersebut
setiap harinya dapat memproduksikan tahu yang banyak sehingga pabrik tahu
tersebut dapat memperkecil angka gizi buruk karena melalui penelitian kacang
kedelai yang diolah menjadi tahu tersebut sangatlah bermanfaat bagi gizi
manusia dan harganya cukup untuk dibeli masyarakat kelas ekonomi kebawah.
5.2 Saran
1.
Keadaan pabrik yang melakukan pemprosesan kurang
terjaga kehigenisan tahunya baik dalam mengelola maupun kemasan yang akan
dibawa ke konsumen, sebaiknya kebersihan dan kehigenisan dalam pembuatan tahu
lebih diutamakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar