Rabu, 10 Desember 2014

Home Industri Tahu milik Ibu Warsini terletak di Dsn Corah Mulyo Nglongsor Kec.Tugu Kab.Trenggalek

PENELITIAN PADA HOME INDUSTRI TAHU
DUSUN CORAH MULYO
KEC.TUGU KAB.TRENGGALEK
(MILIK IBU NINIK WARSINI)



DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1              Latar Belakang
1.2              Tujuan Pengamatan
1.3              Identifikasi Maslah
1.4              Manfaat Pengamatan
Bab 2 Kasus
Bab 3 Kajian Teoritis
            3.1       Telaah Teoritis
            3.2       Metode Pengamatan
Bab 4 Hasil dan Pengamatan
4.1        Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi
4.2        Bahan Pembuatan Tahu
4.3        Tahapan Proses Pembuatan Tahu
4.4        Strategi Pemasaran Tahu
4.5        Jumlah Tenaga Kerja
4.6        Biaya Operasional
4.7        Kendala Usaha dan Solusinya
Bab 5 Kesimpulan dan Saran




BAB 1
PENDAHULUAN
            1.1 Latar Belakang
            Bisnis merupakan suatu bentuk kegiatan usaha yang dilakukan oleh individu maupun kelompok dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen atau masyarakat akan barang/jasa serta dalam upaya meningkatkan taraf hidupnya. Dari definisi tersebut bisnis mencakup segala kegiatan usaha baik yang memproduksi atau menghasilkan barang/jasa.
Industri tahu merupakan industri rakyat, yang sampai saat ini masih banyak yang berbentuk usaha perumahan atau industri rumah tangga. Walaupun sebagai industri rumah tangga dengan modal kecil, industri ini memberikan sumbangan perekonomian negara dan menyediakan banyak tenaga kerja.
Yang dimaksud Home Industri Tahu adalah rumah penghasil tahu. Jadi, setiap rumah memproduksi tahu, Home Industri Tahu ini terletak di Desa Corah Mulyo Nglongsor Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek dan merupakan salah satu sumber mata pencaharian masyarakat setempat. Dalam satu desa setidaknya terdapat 45 unit usaha tahu. Karena banyaknyaa usaha ini, Desa Corah Mulyo mampu tampil sebagai pemasok kebutuhan masyarakat akan produk tahu untuk wilayah kabupaten Trenggalek hingga ke Ponorogo, Dongko dan Panggul. Didesa Corah Mulyo Nglongsor ini setiap rumah mempunyai Pabrik tahu kecil.Setiap rumah setiap harinya bisa membuat 1 kwintal kedelai untuk diolah menjadi tahu.
Salah satunya Pabrik tahu yang dikelola oleh Ibu Warsini. Ibu Warsini mempunyai 3 orang karyawan, dan mulai bekerja pada pukul 6 pagi. Usaha sentra industri tahu ini telah dijalankan oleh Ibu Warsini kurang lebih sekitar 9 tahun, sehingga telah memiliki agen-agen pendistribusian dari produk tahu yang diproduksinya. Pabrik ini menggunakan prinsip management keluarga, diman yang mengelolanya adalah keluarga dari pemiliknya itu sendiri dan termasuk kedalam jenis perusahaan perseorangan karena, pemiliknya hanya satu orang saja.
           

1.2 Tujuan Pengamatan
1. Memberikan tambahan wawasan kepada pembaca mengenai penggolahan tahu

2. Mengetahui proses pembuatan tahu
3. Analisis ekonomi usaha pengolahan tahu
3. Perekonomian rumah tangga pemilik usaha tahu
4. Mengetahui kendala usaha pengolahan tahu
5. Strategi pemasaran tahu

            1.3 Identifikasi Masalah

1. Apa saja bahan pokok dalam pembuatan tahu ?
2. Bagaimana cara pembuatan tahu ?
3. Bagaimana cara pemasaran tahu ?

            1.4 Manfaat Pengamatan
                               1. Memperoleh pengetahuan tentang pembuatan tahu
                               2. Mengetahui cara pendistribusian tahu

BAB 2
Kasus

1.      Bagaimana proses pembuatan tahu sesuai dengan penelitiaan?
2.      Bagaimana perekonomian rumah tangga pemilik usaha tahu?
3.      Apa kendala dalam usaha pengolahan tahu?

                                         
BAB 3
Kajian Teoritis


Industri adalah bagian dari proses produksi dimana bagian dari proses produksi itu tidak mengambil bahan-bahan langsung dari alam yang kemudian mengolahnya hingga menjadi barang yang bernilai bagi masyarakat (Bintarto, 1987).

Industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi-tingginya (I Made Sandi, 1985:148).


3.1 Telaah Teoritis
Undang-Undang No 5 tahun 1984 tentang perindusrian memberikan pengertian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah , bahan baku, bahan setengah jadi , dan/atau barang jadi menjadi barang nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

3.2  Metode Pengamatan
Metode pengamatan untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan karya tulis ini dengan cara sebagai berikut :


1. Metode observasi, yaitu proses pengumpulan data melalui kegiatan melihat, memantau dan menganalisa secara langsung sehingga akan lebih jelas objek yang diamati.
2. Metode tertulis wawancara / interview, yaitu cara pengumpulan data melalui obrolan atau tanya jawab serta bertatap muka secara langsung.


BAB 4
Hasil dan Pembahasan


Tahu adalah sebuah makanan yang familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Selain harganya yang murah dan mudah untuk di peroleh, tahu mengandung nilai protein yang tinggi karena bahan baku utamanya adalah kedelai. Hampir di seluruh kalangan masyarakat Indonesia mengkonsumsi tahu.Makanan yang layak dikonsumsi adalah makanan yang mengandung unsur 4( empat ) sehat 5 ( lima ) sempurna, dimana yang dimaksud makanan empat sehat lima sempurna adalah makanan yang mengandung gizi lengkap seperti karbohidrat, mineral, kalsium, serat, vitamin dan protein . Karena tahu mengandung protein, jadi tahu layak digolongkan sebagai makanan empat sehat lima sempurna.


  
            Sentra Industri tahu yang terletak di Dusun Corah Mulyo Desa Nglongsor kecamatan Tugu ini telah ada sejak dulu, dimana diwariskan turun temurun. Pengamatan yang saya lakukan salah satunya di home industri tahu milik Ibu Warsini.

4.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi :
-          Tenaga kerja (Sumber Daya Manusia)
-          Modal
-          Wirausaha
-          Mesin


4.2 Bahan – Bahan Yang digunakan Untuk Proses Produksi Tahu
- Bahan baku utama dalam pembuatan tahu adalah kedelai yang kualitasnya bagus, baik itu kedelai lokal maupun impor.
- Mesin Pembantu untuk menghaluskan kedelai
- Mesin Uap untuk membantu proses pengukusan tahu
- Penggorengan untuk menggoreng salah satu jernis tahu yang diproduksi

4.3 Tahapan – Tahapan Proses Pembuatan Tahu
Tahapan dalam proses pembuatan tahu kadar air yang cukup dengan berat 6 kg mampu menghasilkan tahu putih 1 papan penuh berukuran 1 x 1 meter. Kedelai direndam dengan air selama kurang lebih 3 jam. Setelah 3 jam kedelai diangkat dan dibersihkan. Kemudian kedelai tersebut dimasukan kedalam mesin penggilingan sehalus mungkin,kedelai yang telah dihaluskan tadi direbus dan dicampur air lagi sebanyak 20 liter. Sampai mendidih, dengan suhu yang sangat panas, karena semakin panas suhunya, tahu yang dihasilkan semakin bagus. Setelah mendidih, kedelai yang direbus diangkat, lalu disaring untuk mendapatkan sari kedelai dan untuk memisahkan antara ampas tahu dan sari kedelainya. Setelah penyaringan kedelai siap untuk diberi cuka tahu (obat untuk membuat kedelai menjari tahu) kemudian didiamkan selama beberapa saat, barulah tahu dan air tadi akan dapat dipisahkan. Sari tahu akan menggumpal dan berwarna putih, sedangkan airnya akan berubah menjadi warna kuning. Sari tahu dimasukkan ke dalam cetakan. Diamkan beberapa saat. Untuk mendapat hasil yang bagus, tahu yang enak dan gurih, perebusan sari tahu menggunakan mesin uap, dan harus higenis. Setelah didiamkan beberapa saat tahu siap dipotong.
Pabrik ini juga memproduksi jenis tahu yang di goreng , prosesnya sama dengan proses diatas hanya ditambahkan satu proses lagi yaitu dimasukan ke dalam penggorengan dan digoreng hingga matang .

Foto-foto pembuatan tahu :

Proses Pemasakan Tahu
Pemotongan Tahu

                         








                                 



4.4 Strategi Pemasaran Tahu


Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan. 

Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. 

Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.


Strategi Pemasaran tahu yang dulakukan oleh Ibu Warsini diantaranya :
- Proses /strategi pemasaran tahu yang pertama yaitu mereka ( para penjual di pasar ) menggambil sendiri tahu tahu itu ke pabrik milik Ibu Warsini lalu menjualnya lagi dipasar sehingga langsung sampai ketangan konsumen .
- Proses/strategi pemasaran yang kedua adalah dengan cara mendistribusikan tahu ke agen – agen yang telah memesan hasil pembuatan tahu – tahu itu , jadi dari agen tersebut penjual dipasar bisa mendapatkan tahu tersebut melalui perantara yaitu agen sehingga tidak langsung sampai ke tangan konsumen. Misalnya dititipkan ke penjual sayur, penjual bakso,penjual sate tahu, dan gorengan tahu isi.
Ada tahu yang dijual mentah, ada juga yang digoreng. Biasanya pemasaran Ibu Warsini di pelosok-pelosok pedesaan seperti Sawo Ponorogo, di Panggul Trenggalek, dan daerah – daerah lain yang memungkinkan bisa laris terjual.

4.5 Jumlah Tenaga Kerja setiap perumahan yang mengelola tahu :
1.      Bagian pembuat tahu
2.      Bagian penggoreng tahu
3.      Bagian pengemas tahu
4.      Bagian pengantar tahu
5.      Bagian pemasaran (Biasanya dilakukan oleh pemilik home industri tahu itu sendiri.)

4.6 Biaya Operasional :
Dari pengamatan yang saya lakukan, kurang lebih biaya operasional yang dikeluarkan oleh Ibu Warsini sebagai berikut :
Biaya produksi, dan biaya tenaga kerja. Misalnya saja biasanya dari 1 kwintal kedelai dapat menghasilkan 18 papan tahu, seharga Rp. 75.000
100 kg kedelai harga per kg Rp. 7500 jadi Rp. 750.000
Ongkos produksi :
-          Tenaga kerja sekitar Rp.85.000
-          Bahan bakar minyak Rp. 50.000

-          Biaya Lain-lain            Rp. 20.000
Jumlahnya sekitar Rp. 905.000
Jadi, untuk pembuatan tahu dengan kedelai 1 kwintal bisa menghasilkan uang sebesar Rp. 1.350.000 (18 papan tahu x 75.000) di potong biaya oprasional Rp. 905.000, diperoleh laba bersih Rp. 445.000


4.7 Kendala Usaha dan Solusinya
Dari hasil wawancara ditemukan beberapa kendala yang dihadapi oleh sentra industri tahu milik Ibu Warsini.

Kendala :
- Harga kedelai dan BBM yang naik
Beberapa tahun berikut ini sempat mengalami kenaikan harga kedelai. Secara langsung mempengaruhi biaya produksi pembuatan tahu.Yang merupakan bahan baku pembuatan tahu. Begitupun kenaikan harga BBM juga membebani biaya produksi, dan pemasaran.
Solusi :
 Kendala tersebut membuat pengusaha tahu mencari alternatif untuk mengatasi tekanan biaya bahan baku. Setiap terjadi kenaikan harga BBM dan kedelai, para pengusaha tahu mengantisipasinya dengan memperkecil ukuran tahu namun harga jual tetap,dan mengurangi jumlah produksi untuk mengantisipasi keadaan pasar, sehingga produsen tidak kehilangan pelanggan.

BAB 5
Kesimpulan dan Saran

5.1  Kesimpulan

Melalui makalah ini penulis mengetahui bagaimana cara memproses kedelai menjadi tahu, mulai dari penggilingan hingga pemasakkan. Penulis juga mengetahui bagaimana cara memasarkannya, sehingga penulis tau termasuk ke perusahaan apakah pabrik tahu tersebut. Selain itu yang terpenting adalah penulis mempunyai pengalaman, pandangan tentang arti dari bisnis tersebut, serta mengetahui bagaimana kehidupan lapangan kerja dilingkungan sekitar.
Dari observasi ini penulis mendapat kesimpulan bahwa dari pabrik tahu milik perseorangan ini dapat menyerap pekerja lumayan banyak sehingga dapat memperkecil angka pengangguran dan kemiskinan. Selain itu pabrik tahu tersebut setiap harinya dapat memproduksikan tahu yang banyak sehingga pabrik tahu tersebut dapat memperkecil angka gizi buruk karena melalui penelitian kacang kedelai yang diolah menjadi tahu tersebut sangatlah bermanfaat bagi gizi manusia dan harganya cukup untuk dibeli masyarakat kelas ekonomi kebawah.

5.2  Saran

1.      Keadaan pabrik yang melakukan pemprosesan kurang terjaga kehigenisan tahunya baik dalam mengelola maupun kemasan yang akan dibawa ke konsumen, sebaiknya kebersihan dan kehigenisan dalam pembuatan tahu lebih diutamakan.